Wednesday, 25 July 2012

Al-Malikah, Kisah Pelacur yang Menjadi Ahli Surga....


#Alif
Suatu ketika di suatu negeri,
hiduplah seoarang wanita
bernama Al-Malikah. Dia adalah
wanita tunasusila keturunan Bani
Israil. Al-Malikah dikenal di
negerinya sebagai pelacur kelas atas. Bayaran yang ia peroleh
juga cukup tinggi. Kecantikannya sangat terkenal
sehingga banyak pemuda yang
menyukainya. Tidak terkecuali
seorang pemuda bernama Abid.
Abid sebenarnya pemuda miskin
yang taat ibadah. Namun kepopuleran paras cantik Al-
Malikah di seantero negeri
rupanya telah menggoda
keimanan sang pemuda untuk
mencoba menikmati kecantikan
Al-Malikah. Sayangnya untuk bisa bertemu
Al-Malikah, Abid harus
mengeluarkan biaya sebesar 100
dinar. Karena besarnya uang
bayaran itu, Abid harus bekerja
sekuat tenaga untuk mengumpulkan uang. Dia ingin
bertemu dengan ‘pujaan’
hatinya. Setelah uang terkumpul,
datanglah Abid menemui Al-
Malikah. Namun sesuatu yang
mengejutkan terjadi. Ketika Abid
telah berada di hadapan Al-
Malikah, tiba-tiba tubuhnya
menjadi gemetar. Keringat
bercucuran keluar dari sekujur tubuhnya. Yang terjadi, sang
pemuda justru ingin lari dari
tempat itu. Al-Malikah malah
menjadi heran dengan tingkah
Abid yang mendadak berubah. Ketika Al-Malikah sudah berada di
depannya, Abid justru teringat
akan Rab-nya. “Aku takut
kepada Allah, bagaimana aku
mempertanggungjawabkan
perbuatan maksiatku nanti,” kata Abid. Ucapan Abid yang spontan malah
membuat Al-Malikah terkejut.
Entah bagaimana, ucapan Abid
seakan menjadi wasilah yang
memberi kesadaran kepada Al-
Malikah. Di luar dugaan, hati Al- Malikah tersentuh oleh ucapan
Abid yang polos itu. Abid pun lantas pergi menjauh
meninggalkan Al-Malikah. Kakinya
langsung berjalan seribu langkah.
Namun tanpa diduga, belum jauh
Abid meninggalkan tempat itu, Al-
Malikah mengejar dan menghentikan langkah Abid. Al-
Malikah mencegah Abid. Tapi
bukan untuk memaksa Abid untuk
berzina. Yang dilakukan Al-Malikah
justru meminta Abid menikahinya.
Perempuan itu tiba-tiba menangis di depan Abid, sambil memohon-
mohon. Tentu saja kini giliran
tingkah Al-Malikah yang membuat
heran Abid. Bahkan dengan nada mengancam,
Al-Malikah tidak akan melepaskan
langkah Abid sebelum pemuda itu
benar-benar berjanji menikahinya.
Namun usaha Al-Malikah sia-sia.
Abid berhasil menjauh hingga menghilang dari pandangan Al-
Malikah. Keteguhan iman sang pemuda
rupanya telah menawan hati Al-
Malikah. Kata-kata keimanan
yang keluar dari mulut Abid
benar-benar telah membuka hati,
mata dan pikiran sang wanita. Usai pertemuan yang awalnya
untuk bertransaksi maksiat
kepada Allah itu, Al-Malikah
bertekad untuk memperbaiki diri
dan segera keluar ‘lembah
hitam’ pekerjaannya. Tujuannya tak lain, menyempurnakan benih
iman yang mulai tumbuh karena
disiram ucapan sang pemuda. Dia
pun mencari sang pemuda hingga
ke pelosok. Bertahun-tahun Al-Malikah
berjalan keluar masuk kampung
hanya untuk mencari sosok
pemuda teguh iman yang pernah
ditemuinya itu. Namun usaha yang
dilakukan Al-Malikah kandas. Abid mengetahui jika sang wanita
pelacur mencari-cari dirinya.
Karena ketakutannya kepada
Allah, maka Abid selalu
menghindar dan bersembunyi.
Karena ketakutannya yang luar biasa kepada Tuhannya itu,
hingga membuat Abid pingsan lalu
meninggal. Kabar meninggalnya Abid ini
rupanya sampai juga ke telinga
Al-Malikah. Tentu saja kabar itu
membuat Al-Malikah syok dan
bersedih. Usahanya untuk dapat
bersuamikan lelaki saleh harus kandas, sementara benih iman di
hatinya baru saja tumbuh. Al-Malikah lalu bergegas ke rumah
tempat disemayamkannya Abid
untuk bertakziyah. Tekadnya
sudah bulat, memperbaiki diri dan
keimanannya. Karena tekadnya
itu, Al-Malikah lalu berniat menikahi saudara Abid. Dalam
pandangannya, jika ucapan dan
perilaku Abid dapat
mempengaruhi dirinya, apalagi
terhadap saudaranya yang lebih
dekat itu. Pastilah, menurut Al- Malikah, saudara Abid juga
memiliki keteguhan iman yang tak
kalah kokohnya dengan Abid. Ternyata saudara Abid menerima
permintaan dari sang wanita
paras cantik ini. Keduanya pun
menikah, meskipun sebenarnya
Al-Malikah tahu jika baik Abid
maupun saudaranya adalah pemuda miskin. Bagi Al-Malikah
yang sudah bertekad kuat, hal
itu bukan penghalang. Iman di hati
yang telah disiram Abid kini
menjadi kekayaannya yang baru.
Karena kekayan iman baginya lebih besar dari sekadar
kekayaan duniawi. Al-Malikah lalu hidup berbahagia
dengan lelaki saleh, saudara Abid.
Dikabarkan, Al-Malikah menjadi
salah satu perempuan bani Israil
calon penghuni surga. subhanallah ...

No comments:

Post a Comment