Thursday, 31 May 2012
Dajal tidak disebut dalam al-Quran, tetapi pelbagai hadis Sunah menghuraikan sifat-sifat Dajal, seperti berikut (dimana lazimnya dipercayai oleh Muslim):
1 Dia (Dajal) adalah seorang pemuda yang rambutnya keriting, matanya menyembul keluar, menurut Rasulullah s.a.w. seperti Abdul Uzza bin Qathan. "Hendaknya diantara kamu bertemu dengannya,hendaklah membaca permulaan surat Al-Kahfi"(Sabda Rasulullah s.a.w). Sesungguhnya ia keluar dari jalan antara Syam dan Irak kemudian merusak kanan kirinya.
2 Dia akan fizikalnya berbentuk cacat, dan akan buta pada mata kirinya. Mata kanannya akan berkini tetapi ia akan jadi gelap (hitam). Dalam sebilangan hadith dia dirujuk sebagai satu-mata. Dia akan menunggang keldai putih dimana setiap langkah akan dibentang sebatu, akan makan api dan menghembus asap, terbang atas tanah dan menyeberang laut.
3 Dia akan menipu para imam, mengajar mereka bahawa Syurga ialah Neraka dan sebaliknya.
4 Huruf Arab kaf-fa-ra (kafara, bermaksud "kafir") akan muncul pada dahinya dan akan dibaca oleh Muslim sebenar samada mereka boleh baca ataupun tidak.
5 Dia boleh melihat dan mendengar pelbagai benda di banyak tempat pada masa yang sama.
6 Dia mempunyai kuasa untuk mengelirukan manusia.
7 Dia akan cuba meletakkan manusia pada takhta Tuhan.
8 Suatu hari pada musim kemarau, dia bakal menanya; adakah kau mahu api atau air? Jika anda memilih air itu bermakna yang anda minta adalah api, manakala jika anda minta api yang diberikan ialah air.
9 Dia akan mendakwa diri sebagai Tuhan dan akan menipu manusia dalam berfikir yakni dia telah bangun dari kematian. Salah satu orang khusus akan dia bunuh dan kemudian dia akan kini menghidupkan dia, sesudah itu Allah akan menghidupkan dia. Dia takkan mempunyai kuasa ini lagi. Pada sumber lain (menurut kepada siri Akhirat oleh Anwar al-Awlaki), seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mendakwa Dajal adalah Dajal. Dajal kemudian akan menyoalnya: "Adakah anda akan percayakan saya (yakni sayalah tuhan) jika saya bunuh anda dan kemudian menghidupkan anda?". Dajal akan melakukan sedemikian dan selepas penghidupannya lelaki beriman akan berkata bahawa dia semakin tidak percayakan kepada ketuhanan Dajal.
10 Sesiapa yang menolak dan enggan percaya dengannya akan menderita kemarau dan kebuluran manakala sesiapa yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang.
11 Sesetengah tradisi Islam mengaitkan yakni dia akan muncul pada Isfahan, dan dia akan membawa Yahudi Isfahan dan ramai bekas Muslim dan bekas Kristian menyokongnya.
12 Dia tidak berupaya memasuki Makkah atau Madinah.
13 Imam Mahdi akan menentangnya dengan nama Islam.
14 Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa a.s. dekat pagar Ludd, di mana Israel terdapat kini.
Perlindungan dari Dajal
Nabi Muhammad s.a.w. mengingatkan para pengikutnya untuk membaca sepuluh ayat dari Surah Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajal. Baginda juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, "Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari musibah Dajal." Baginda juga menyatakan terdapat tiada musibah yang lebih hebat daripada Dajal sejak penciptaan Nabi Adam a.s. hingga Hari Kebangkita ~Muhammadiyah~
Monday, 28 May 2012
Hukum Berbohong dalam Islam
Kebohongan dan kepalsuan telah menjalar dan menjadi borok di segala lapisan masyarakat. Bahkan di Amerika berdasarkan sebuah survey terpercaya,didapatkan angka 91% dari warganya terbiasa berbohong. Sebagian umat Islampun ada yang kecanduan dengan sikap tercela ini. Tulisan di bawah ini, mudah-mudahan menguatkan kita untuk menghindari kebiasaan tercela tersebut.
Allah Ta’ala telah menjadikan umat Islam bersih dalam kepercayaan,segala perbuatan dan perkataannya. Kejujuran adalah barometer kebahagiaan suatu bangsa. Tiada kunci kebahagiaan dan ketentraman haqiqi melainkan bersikap jujur, baik jujur secara vertikal maupun horizontal.
Kejujuran merupakan nikmat Allah Ta’ala yang teragung setelah nikmatIslam, sekaligus penopang utama bagi berlang-sungnya kehidupan dankejayaan Islam. Sedangkan sifat bohong merupakan ujian terbesar jika menimpa seseorang, karena kebohongan merupakan penyakit yangmenggerogoti dan menghancurkan kejayaan Islam.
Dusta merupakan dosa dan aib besar, Allah Ta’ala berfirman:Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyaipengetahuan tentangnya. [Al-Isra': 36]
Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu’Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, sedangkan kebaikan menuntun menuju Surga. Sungguh seseorang yang membiasakanjujur niscaya dicatat di sisi Allah sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kemungkaran, sedangkankemungkaran menjerumuskan ke Neraka. Sungguh orang yang selaluberdusta akan dicatat sebagai pendusta . [HR. Al-Bukhari dan Muslim ]
Bohong adalah perbuatan haram, karena membahayakan orang lain, tetapidalam kondisi tertentu berubah hukumnya menjadi mubah bahkan wajib.
Para ulama menetapkan pembagian hukum dusta sesuai dengan limakategori hukum syar’i, meskipun pada dasarnya hukum bohong adalahharam. Adapun pembagiannya adalah sbb:
Haram, yaitu kebohongan yang tak berguna menurut kacamata syar’i.
Makruh, yakni dusta yang dipergunakan untuk memperbaiki kemelut rumah tangga dan yang sejenisnya.
Sunnah, yaitu seperti kebohongan yang ditempuh untuk menakut-nakuti musuh Islam dalam suatu peperangan, seperti pemberitaan [yang berlebihan] tentang jumlah tentara dan perlengkapan kaum muslimin [agar pasukan musuh gentar].
Wajib, yaitu seperti dusta yang dilakukan untuk menyelamatkanjiwa seorang muslim atau hartanya dari kematian dan kebinasaan.
Mubah, misalnya yang dipergunakan untuk mendamaikan persengketaan di tengah masyarakat.
Tetapi sebagian ulama berpendapat, semua bentuk dusta adalah buruk dan harus dijauhi, sebab tidak sedikit ayat-ayat Al Qur’an yang mencelanya.
Faktor-Faktor Pendorong Terjadinya Dusta
Tipisnya rasa takut kepada Allah Ta’ala.
Usaha memutarbalikkan fakta dengan berbagai motifnya; baik untuk melariskan barang dagangan, melipatganda-kan keuntungan atau yang lain.
Mencari perhatian, seperti ikut dalam seminar dan diskusi dengan membawakan trik-trik dan kisah-kisah bohong menarik supaya para peserta terpesona.
Tiadanya rasa tanggung jawab dan berusaha lari dari kenyataan hidup.
Kebiasaan berdusta sejak kecil, baik karena pengaruh kebiasaan orang tua atau lingkungan tempat tinggalnya.
Merasa bangga dengan kebohong-annya, karena ia menganggap kebohongan itu suatu kecerdikan, kecepatan daya nalar dan perbuatan baik.
Dusta dalam Kenyataan Sehari-hari yang Harus Dihindari
Ungkapan seseorang: Telah saya katakan kepadamu seribu kali,masa belum paham juga. Ungkapan di atas tidak menunjukkan jumlahbilangannya, tetapi untuk menguatkan maksud. Jika ia hanya mengatakannya sekali, maka ia telah berdusta. Tetapi jika iamengatakannya berkali-kali walaupun belum sampai hitungan seribukali, maka ia tidak berdosa.
Contoh lain, seseorang berkata kepada temannya: Silakan dimakan, lalu dijawab: Terimakasih, saya sudah kenyang atau saya tidak bernafsu.
Hal-hal semacam itu dilarang [haram] jika tidak mengandung tujuanyang benar.
Ahli wira’i [orang-orang yang senantiasa memelihara dirinya dari unsur haram] sangat membenci basa-basi semacam ini.
Berdusta dalam memberitakan mimpi, padahal dosanya besar sekali. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya di antara kebohongan terbesar adalah seseorang yangmengaku [bernasab] kepada selain bapaknya, atau bercerita tentangmimpi yang tak pernah ia lihat, serta meriwayatkan atas RasulullahShallallahu ‘Alaihi Wasallam sesuatu yang tidak pernah beliaukatakan. [HR. Al Bukhari]
Mengelabuhi anak kecil dengan memanggilnya untuk diberi sesuatu,padahal ia tidak memiliki apa-apa. Misalnya, seseorang berkata: Nak kemari, bantu bapak ya, nanti bapak kasih duit, tetapi kemudian ia tidak memberinya apa-apa.
Menceritakan segala hal yang ia dengar.Cukuplah seseorang disebut pendusta, jika ia menceritakan segala hal yang ia dengar. [HR. Muslim]
Padahal sangat mungkin terjadi kekeliruan dalam pemberitaannya,karena ia tidak mengecek terlebih dahulu, tapi biasanya ia berdalih: Ini berdasarkan yang saya dengar.
Bagaimana jika berita itu tentang tuduhan zina Apa ia tetapmenyebarluaskannya tanpa bukti yang nyata Adakah di antara kita rela didakwa zina semacam ini
Berkata atau bercerita bohong yang lucu, agar massa pendengarnya tertawa. Neraka Wail [kehancuran] bagi orang yang berbicara kemudian berdusta supaya pendengarnya tertawa. Wail baginya, sungguh Wail sangat pantas baginya. [HR. Bazzar]
Terapi Penyembuhan Penyakit Tercela Ini
Jika Anda ingin mengerti keburukan sifat dusta dari dirimu sendiri,maka perhatikan kebohongan orang lain, niscaya Anda membencinya,merendahkan dan mengecamnya. Setiap muslim wajib memperbaharui taubat dirinya dari segala dosa dan kesalahan. Demikian pula ia wajib mencari dan memelihara berbagai macam sebab yang bisa membantunya dalam meninggalkan dan menjauhi sifat yang tidak terpuji ini.
Di antara sebab-sebab tersebut adalah:
Pengetahuan sang pelaku tentang keharaman dusta, siksanya yang berat dan selalu mengingat dalam setiap hendak berbicara.
Membiasakan diri dalam memikul tanggung jawab dalam segala halyang benar dan berbicara jujur, apapun resikonya.
Memelihara kata-katanya dan senantiasa mengoreksinya.
Mengubah tempat-tempat membual menjadi tempat-tempat ibadah,dzikir dan mempelajari ilmu.
Hendaknya para pembual tahu, mereka telah menyandang salah satusifat orang-orang munafik karena dustanya.
Hendaknya mereka juga memahami, dusta merupakan jalan menujukemungkaran yang nantinya bermuara di Neraka, sedangkan jujurmenuntun pelakunya ke Surga.
Hendaknya ia mendidik anak-anaknya secara Islami dan benar,mambiasakan mereka selalu jujur di setiap ucapan dan tindakannyaserta senantiasa jujur di hadapan mereka.
Hendaknya ia mengerti, kepercayaan relasinya akan berkurangkarena kebohongan-kebohongannya, bahkan bisa luntur sama sekali.
Hendaknya ia memahami, kebohongannya itu sangat membahayakan orang lain.
Akhirnya hanya kepada Allah Ta’ala kita memohon agar kita dijauhkandari sifat tercela ini, sehingga kita termasuk golongan hamba-hambaNya yang selalu bersikap jujur dalam segala situasi dan kondisi. Amin
Cara Aurat Wanita Didedahkan
Syaitan dalam menggoda manusia memiliki berbagai cara strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Syaitan seakan mengetahui kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah.
Berikut adalah cara bertahap:
I. Menghilangkan Definisi HijabDalam tahap ini syaitan membisikkan kepada para wanita, bahawa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i, pakaian, dengan apa pun bentuk dan namanya tetap pakaian.
Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai. Berbezahalnya jika seorang wanita berkeyakinan, bahawa hijab adalah pakaian syar'i (identiti keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekadar gaya ( fesyen ). Biarpun hidup bila saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus. Caranya?
Pertama, Membuka Bahagian TanganTelapak tangan mungkin sudah kebiasaannya terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bahagian hasta (siku hingga telapak tangan). "Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju panjang? Begitu bisikan syaitan. Dan benar si wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa saja. Maka syaitan berbisik," Tu.. tidak apa-apa kan?
Kedua, Membuka Leher dan DadaSetelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara baru lagi. "Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bahagian atas dada kamu." Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya sebahagian kecil sahaja yang terbuka.
Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari yang fesyen setengah lingkaran hingga yang fesyen bentuk huruf "V" yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bahagian sensitif lagi dari dadanya.
Ketiga, Berpakaian Tapi TelanjangSyaitan berbisik lagi, "Pakaian mu hanya gitu-gitu saja, yak "cool" cari fesyen atau bahan lain yang lebih bagus! Tapi apa ya? Si wanita berfikir. "Banyak fesyen dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih sedap/cantik dipandang," syaitan memberi idea baru.
Maka tergodalah si wanita, di carilah fesyen pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparent. "Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya saja yang agak berbeza, biar nampak lebih feminin," begitu dia menokok-nambah. Walhasil pakaian tersebut akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparent, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai wanitakasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang).
Keempat, Agak di Buka SedikitSetelah para wanita muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi. Dan sebagaimana biasanya dia menawarkan idea baru yang sepertinya "cool" dan "vogue", yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih selesa, lebih kelihatan lincah dan energik." Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bahagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih selesa dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik kenderaan. "Yah.... tersingkap sedikit tak apa-apa lah, yang penting enjoy," katanya.
Inilah tahapan awal syaitan merosak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya fesyen, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat berbeza dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada tahap berikutnya.
II. Terbuka Sedikit Demi SedikitKini syaitan melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih "power", tujuannya agar para wanita menampakkan bahagian aurat tubuhnya.
Pertama, Membuka Telapak Kaki dan TumitSyaitan Berbisik kepada para wanita, "Baju panjang benar-benar tidak selesa, kalau hanya dengan membelah sedikit bahagiannya masih kurang leluasa, lebih elok kalau dipotong sahaja hingga atas mata kaki." Ini baru agak longgar. "Oh...... ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju sedemikian, maka jilbab yang besar tidak sepadan lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan sepadan, ala....... orang tetap menamakannya dengan jilbab."
Maka para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini terburu-buru mencari fesyen pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan kasut tumit tinggi, yang kalau untuk berjalan, dapat menarik perhatian orang.
Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh BetisTerbuka telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak begitu ambil peduli. Maka syaitan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cubalah kamu cari fesyen lain yang lebih menarik, bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya terlihat kira-kira sepuluh centimetre saja." Nanti kalau sudah biasa,baru kamu cari fesyen baru yang terbuka hingga separuh betis."
Benar-benar bisikan syaitan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat peribadinya, sehingga apa yang saja yang dibisikkan syaitan dalam jiwanya dia turutkan. Maka terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia pergi.
Ketiga, Terbuka Seluruh BetisKini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, syaitan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun bisikan syaitan dan hawa nafsu menyahut, "Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak lelaki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka iaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya."
Tetapi? apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki," bersungut. "Fitnah? Ah...... itu kan zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeza, kini kaum lelaki kalau melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada lagi fitnah, kerana sama- sama suka? Lihat saja fesyen pakaian di sana-sini, dari yang di pasar malam hingga yang berjenama di pusat membeli belah, semuanya memperagakan fesyen yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman."
Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi ramai yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempersoalkannya. Kini tibalah saatnya syaitan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayannya untuk melucuti hijab wanita.
III. Serba MiniSetelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari- harian dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan syaitan yang lain. "Pakaian memerlukan variasi, jangan yang itu-itu saja, sekarang ini fesyen skirt mini, dan agar sepadan, rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan indah."
Maka akhirnya skirt mini yang menampakkan bahagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bahagian dada sekaligus bahagian punggungnya dan berbagai fesyen lain yang serba pendek dan mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian rasmi, pakaian malam, petang, musim panas, musim sejuk dan lain-lain, tak ketinggalan seluar pendek separuh paha pun dia miliki, fesyen dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicuba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh syaitan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.
Hingga suatu ketika, muncul idea untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bahagian paling ketara saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan "bikini". Kerana semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na'udzubillah bisikan syaitan berhasil, tujuannya tercapai, "Menelanjangi Kaum Wanita."
Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu" Syaitan tak ingin ambil risiko.
Penutup Demikian halus, cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larutan, kerana kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sakan menjadi sukar bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat bererti merelakan mereka mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia mahupun di akhirat.
Wallahu a'lam bisshawab.
1001 Manis Janji Iblis Dengan Wanita ( Renungan Bersama )
Iblis laknatullah membisikkan kepada para wanita bahawa apa jua pakaian termasuk hijab tidak ada kaitannya dengan agama, sebaliknya ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus.
Bagaimanakah caranya?
1. Membuka Bahagian Tangan
Kebiasaannya telapak tangan sudah terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan fesyen, iaitu membuka bahagia hasta (siku hingga telapak tangan).
"Ah!Tidak apa-apa, kan masih pakai tudung dan pakai baju panjang."Begitu bisikan syaitan.
Akhirnya si wanita menampakkan tangannya dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa.
Maka syaitan berbisik, "Hah,tak apa-apa kan?"
Iblis laknatullah membisikkan kepada para wanita bahawa apa jua pakaian termasuk hijab tidak ada kaitannya dengan agama, sebaliknya ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan.
Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus.
Bagaimanakah caranya?
1. Membuka Bahagian Tangan
Kebiasaannya telapak tangan sudah terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan fesyen, iaitu membuka bahagia hasta (siku hingga telapak tangan).
"Ah!Tidak apa-apa, kan masih pakai tudung dan pakai baju panjang."Begitu bisikan syaitan.
Akhirnya si wanita menampakkan tangannya dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa.
Maka syaitan berbisik, "Hah,tak apa-apa kan?"
2. Membuka Leher dan Dada
Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara baru lagi.
"Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan fesyen yang lebih maju lagi, iaitu terbuka bahagian atas dada kamu, tetapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sedikit untuk mendapatkan hawa agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli kerana sebahagian sahaja yang terbuka."
Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari fesyen setengah lingkaran hingga fesyen berbentuk "V".
3. Berpakaian tapi Telanjang
Syaitan berbisik lagi, "Pakaianmu hanya begitu-begitu saja, cubalah fesyen yang lebih bagus! Banyak kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat agak ketat biar lebih indah dan cantik dipandang."
Maka tergodalah si wanita. "Mungkin tidak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya sahaja yang berbeza, agar nampak lebih feminin," begitu syaitan menokok-nambah.
Maka, jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi s.a.w sebagai kasiyat 'ariyat (berpakaian tapi telanjang).
4. Agak Terbuka Sedikit
Setelah para muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi.
"Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, kerana sempit, kan lebih baik dibelah hingga lutut atau mendekati peha? Dengan itu kamu lebih selesa."
Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bahaian bawah hingga lutut atau mendekati peha ternyata lebih selesa dan mudah untuk duduk atau menaiki kenderaan.
5. Tudung Semakin Kecil
Kini syaitan melangkah dengan tipu daya lain yang lebih "power".
Tujuannya adalah agar para wanita menampakkan bahagian auratnya. "Oh, ada yang terlupa! Kalau kamu pakai baju sedemikian, maka tudung yang besar tidak sepadan lagi. Sekarang kamu cari tudung yang lebih kecil agar serasi dan sepadan. Orang tetap akan menamakannya tudung."
6. Terdedah
Si wanita ternyata selesa dengan fesyen baru yang dipakainya seharian. Syaitan datang memberi idea lagi. "Rambutmu sangat cantik. Bukankah lebih selesa jika tudungmu dilepaskan. Kamu bebas mencuba fesyen rambut yang pelbagai. Malah, kamu boleh mewarnakan mengikut warna yang kamu suka supaya kelihatan lebih menawan."
Maka, sekali lagi syaitan berjaya mempengaruhi si wanita supaya mendedahkan rambutnya.
7. Membuka Seluruh
Syaitan kembali berbisik, "Kalau langkah kakimu masih kurang selesa, maka cubalah kamu cari fesyen yang lebih menarik. Bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya kira-kira 10 sentimeter sahaja. Nanti kalau kamu sudah biasa, baru cari fesyen yang di atas paras lutut"
Benar-benar bisikan syaitan telah menjadi penasihat peribadinya.
Maka terbiasalah dia memakai pakaian terdedah.
Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak bersalahan dengan agama?
Namun bisikan syaitan menyahut, "Ah, jelas tidak bersalahan. Kan sekarang zaman sudah semakin moden. Kamu hanya mengikut arus fesyen masa kini."
"Tetapi, apakah ini tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?" hati si wanita curiga..
"Fitnah? Ah, kalau kaum lelaki melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada fitnah lagi, kerana sama-sama suka?" syaitan menghasut.
Begitulah sesuatu yang seakan-akan mustahil untuk dilakukan.
Namun syaitan tidak pernah berhenti membisikkan hasutan-hasutan jahat sehingga ke saat kematian seorang anak Adam itu.
Hingga pada suatu ketika nanti akan muncul idea untuk mandi di kolam renang atau di pantai secara terbuka, di mana hanya dua bahagian sahaja yang ditutupi iaitu kemaluan dan buah dada!!!
Ingatlah, syaitan laknatullah hanya pandai menjanjikan kita dengan janji-janji palsu yang halus dan memikat, janji untuk keseronokan dunia, tetapi sebenarnya janji itu palsu dan racun yang mematikan! Nauzubillah...
15 Seksaan Di Dunia, Akhirat Jika Tinggal SOLAT Dan Kisah Benar Seksaan Kubur
RASULULLAH SAW bersabda yang bermaksud: "Sesiapa meninggalkan solat dengan sengaja, maka sesungguhnya dia kafir yang nyata." Berdasarkan hadis ini, sebahagian ulama berfatwa tidak wajib menyembahyangkan jenazah seseorang yang meninggal dan mengaku Islam, tetapi tidak pernah mengerjakan solat. Malah, ada yang mengatakan haram menyembahyangkan individu berkenaan.
Seksaan dan azab bagi orang yang lalai serta meninggalkan solat seperti sabda Rasulullah SAW: "Siapa meringan dan melalaikan solat lima waktu yang difardukan ke atasnya, akan menerima seksaan atau azab Allah dengan 15 azab."
Enam daripada seksaan itu diterima di dunia, tiga ketika hampir ajalnya, tiga ketika berada di dalam kubur dan tiga lagi ketika berjumpa Allah pada hari kiamat.
Sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah seksaan ketika di dunia?"
Jawab Baginda:
Hilang berkat umurnya (hidup percuma dengan kekosongan, jika hidup mewah, kemewahan itu hanya istidraj belaka).
Hilang keberkatan rezekinya (rezekinya terbuang sia-sia, walaupun kaya, tetapi kekayaan itu menjadi laknat ke atasnya).
Dihilangkan Allah tanda salih pada mukanya.
Tidak diakui masuk golongan Islam (zahirnya saja Islam tetapi batinnya munafik, malah dia termasuk golongan munafik).
Segala amal baiknya (sedekah dan sebagainya) tidak diberi ganjaran.
Doanya ditolak Allah.
Hadis riwayat Ibnu Abbas, katanya: “Aku dengar Rasulullah SAW bersabda: "Bermula orang meninggalkan solat itu, bukanlah dia daripada golongan Islam. Allah tidak terima tauhid dan imannya dan tidak ada faedah sedekah, puasa dan syahadatnya."
Kemudian bertanya lagi sahabat: "Ya Rasullullah SAW, apa pula seksaan yang akan diterimanya ketika hampir ajalnya?"
Jawab Baginda:
Adalah matinya dalam kehinaan iaitu, rohnya dicabut dengan kasar dan tidak ada belas kasihan.
Matinya juga dalam kelaparan, bukan kerana tiada makanan, tetapi nafsunya tiada lagi, perut lapar tetapi tidak dapat makan sesuatu kerana sakit ketika roh akan keluar.
Matinya juga dalam kehausan, malah jika diberi minum air dari semua lautan di dunia ini tidaklah memberi apa-apa kesan pada dahaganya ketika sakaratul maut.
Sahabat bertanya lagi: "Ya Rasulullah SAW, apa pula seksaan di dalam kuburnya?"
Rasulullah SAW bersabda: "Disempitkan Allah kuburnya, digelapkan Allah kuburnya, dan akan diperintahkan Allah beberapa malaikat menyeksanya hingga hari kiamat tanpa henti."
Ada riwayat menyatakan, orang yang meninggalkan solat, akan Allah hantarkan kepadanya seekor ular besar bernama Suja'ul akra', yang matanya daripada api, mempunyai tangan dan berkuku besi, dengan membawa alat pemukul dari besi berat.
Ia akan berkata, kepada si mati dengan suaranya bagai halilintar: "Aku disuruh oleh Allah memukul engkau sebab meninggalkan solat dari Subuh hingga Zuhur, kemudian dari Zuhur ke Asar, dari Asar ke Maghrib dan dari Maghrib ke Isyak hingga Subuh."
Lalu Suja'ul akra' terus memukul mayat orang yang meninggalkan solat dan setiap kali dipukul, mayat itu terbenam ke dalam bumi beberapa ratus hasta.
Kemudian dikeluarkan mayat itu dengan kuku besinya lantas ditanya lagi dan dipukul lagi hingga hari kiamat.
Sahabat bertanya lagi: "Ya Rasulullah SAW, bagaimanakah keadaan orang yang meninggalkan solat ketika di depan Allah?"
Jawab Baginda: "Ketika bertemu Allah pada hari kiamat kelak, datang malaikat menyeksanya dengan rantai panjang. Rantai itu diikat ke leher orang yang meninggalkan solat serta dimasukkan ke mulutnya dan dikeluarkan melalui duburnya. Kemudian rantai itu ditarik dan disentap.
"Malaikat yang menghelanya berteriak: Inilah balasan bagi orang meninggalkan solat yang difardukan. Kemudian orang itu ditarik serta dilemparkan ke neraka bernama Saqar."
Kedua, ketika berjumpa Allah, orang yang tidak menunaikan solat tidak akan mendapat keampunan Allah.
Ketiga, ketika dibangunkan semula pada hari kebangkitan, Allah tidak menaruh rahmat dan belas kasihan kepadanya.
Firman Allah bermaksud; "Mereka yang mensia-siakan solat dan mengikuti hawa nafsu kepada kejahatan, maka tetaplah mereka jatuh ke dalam satu telaga api neraka." (Surah Maryam, ayat 59).
Foto ini adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit di Oman. Mayat pemuda tersebut digali kembali dari kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang di saksikan oleh ayahnya. Pemuda tersebut meninggal dirumah sakit dan setelah di mandikan di makamkan secara islam di hari itu juga.
Tetapi setelah pemakaman ayahnya merasa ragu atas diagnosa dokter dan menginginkan untuk di identifikasi kebenaran penyebab kematiannya. Seluruh kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat kondisi mayat. Mayat tersebut begitu berbeda dalam 3 jam. Dia berubah tampak ke abu-abuan seperti orang yang sudah tua.
Dengan tampak jelas bekas siksaan dan pukulan yang amat keras dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur begitu juga ujung-ujungnya sehingga menekan kebadannya.
Seluruh badan dan mukanya memar. Matanya yang terbuka memperlihatkan ketakutan, kesakitan dan keputus-asaan. Darah yang begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut sedang mendapatkan siksaan yang amat berat.
Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
Menjaga sembahyang lima waktu
Banyak bersedekah
Banyak membaca al-quran
Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah
Dusta
Kianat
Adu-adu
Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
"Jangan menipu Allah dengan tudung" ( Renungan Bersama )
Awal tahun 80 an dahulu, tidak ramai wanita yang bertudung. Ketika itu wanita bertudung terpaksa menghadapi cabaran yang besar kerana sering menjadi bahan umpatan masyarakat. Mereka dituduh ekstreem, sesat dan ketinggalan zaman. Bahkan ada juga yang mengatakan itu fesyen ara Arab padang pasir. Kita tidak pelik hal begini boleh terjadi.
Ini disebabkan masyarakat jahil terhadap hukum menutup aurat sehingga mereka tidak dapat menerima, malah memandang serong terhadap syariat menutup aurat. Berkat kesabaran wanita-wanita yang bertudung diwaktu itu, akhirnya masyarakat semakin sedar dan faham bahawa memakai tudung itu adalah untuk memenuhi tuntutan syariat. Seperkara yang menarik di waktu itu, apabila seseorang wanita itu bertudung, maka akan nampak beza tingkah lakunya berbanding dengan wanita yang tidak menutup aurat dan peribadinya sendiri sebelum memakai tudung.
Kalau dahulu dia senang bergaul bebas dengan lelaki, tetapi bila sudah bertudung, pandangannya sudah mula ditundukkan, bercakap dengan lelaki pun jarang sekali, tidak seronok malah tidak menghadiri majlis yang ada percampuran bebas lelaki dan perempuan, tidak suka berkeliaran di tempat-tempat awam, cenderung untuk mendalami ilmu-ilmu Islam, suka untuk beribadah, akhlak dan tutur katanya menjadi semakin lembut dan lunak. Suka menolong orang, bibir sentiasa menguntum senyum sebagai sedekah sesama muslim, sedia membantu kesusahan orang lain, sudah benci kepada kemewahan dunia, tahan diuji dan sentiasa mencari-cari peluang untuk mengajak masyarakat wanita yang lainnya agar sama-sama menutup aurat.
Lantaran berbezanya mereka dengan wanita yang lain, maka orang pandang tinggi kepada wanita yang bertudung, walaupun masih ramai yang tidak suka kepada mereka. Waktu itu, kalau wanita sudah sanggup bertudung, ertinya di dalam dadanya sudah ada sedikit sebanyak ilmu- ilmu agama. Sekurang-kurangnya dia sudah hafal dalil-dalil Al Quran dan hadith mengenai hal penutupan aurat.Ini disebabkan mereka sering dihujani dengan berbagai pertanyaan mengenai apa yang mereka buat. Untuk menjawapnya, mereka sudah bersedia memberi jawapan yang sesuai dengan nas Al Quran dan hadith untuk menyakinkan orang ramai. Oleh sebab itu orang ramai memandang tinggi kepada mereka.
Di awal 90 an, bilangan orang bertudung semakin ramai. Di mana- mana sahaja kita boleh bersua dengan wanita yang bertudung. Sama ada di kilang-kilang, di sekolah, di stesen bas, di pejabat, di universiti dan di politeknik malah beberapa pengacara televisyen dan radio pun sudah memakai tudung. Tetapi yang menyedihkan, kalau dahulu wanita bertudung tidak akan ditemui di taman-taman bunga, di tempat- tempat hiburan, berpegangan tangan dengan teman lelaki, dipanggung wayang atau kalau dahulu wanita bertudung bersih mukanya daripada calaran alat-alat make up, tetapi kini dengan mudah kita boleh jumpa wanita bertudung berpeleseran dengan teman lelaki di tempat-tempat sedemikian. Tudung berwarna warni mengikut fesyen sesuai dengan aliran zaman dan fesyen baju. Kadang-kadang pakai tudung pun tidak sempurna mengikut syariat. Kadang-kadang macam nak terlondeh. Antara hendak tutup dan hendak buka. Akhlak dan tutur katanya kasar, malah kadang kala lebih buruk daripada mereka yang tidak memakai tudung atau buka aurat.
Sesetengahnya bertudung tetapi tidak sembahyang. Imej wanita bertudung telah tercemar dengan wanita-wanita yang menjadikan tudung sebagai fesyen atau terpaksa pakai kerana mengikut peraturan. Kalau dahulu bila wanita itu bertudung, automatik dia sudah malu ke panggung wayang, malu untuk berasmara, malu untuk ke tempat hiburan dan sebagainya. Tetapi kini tudung sudah tidak mempunyai peranan untuk mencegah manusia dari terjerumus ke dalam lembah maksiat.
Bila direnung-renung mengapa hal ini boleh terjadi, maka jelaslah wanita- wanita yang bertudung pada hari ini jahil mengenai tujuan dan peranan pemakaian tudung. Ramai wanita yang memakai tudung pada hari ini kerana terikut-ikut dengan suasana. Mereka lihat adik beradik, teman sekolah, teman pejabat atau jiran telah ramai memakai tudung, maka timbul rasa malu kerana mereka sahaja yang masih tidak bertudung. Lantaran itu mereka mengambil keputusan untuk memakai tudung, walaupun hati tidak berapa menyetujuinya. Kini masyarakat telah menerima wanita yang pakai tudung. Ujian sudah tidak besar. Kadang kala orang lelaki yang hendak berkahwin pun memberi syarat, wanita yang hendak dikahwininya mestilah bertudung.
Setengahnya apabila mereka melihat wanita lain memakai tudung lebih canti dan manis, mereka pun hendak memakainya, tanpa mengetahui tentang ilmunya, mengapa mesti pakai tudung. Ada juga yang terpaksa memakai tudung kerana desakan keluarga atau suami. Ada yang mahu menjadikan tudung macam fesyen. Sekejap pakai, sekejap buka.Lantaran itulah nilai orang yang bertudung pada hari ini sudah menurun. Sudah tidak semahal wanita yang bertudung awal-awal dahulu. Hanya wanita yang berpurdah yang belum kelihatan berjalan-jalan di taman bunga atau di tempat-tempat hiburan. Mungkin taraf berpurdah sama dengan wanita yang bertudung dengan wanita yang memakai tudung diperingkat awal dahulu. Sesuatu amalan yang dilakukan kalau bukan atas dasar ilmu dan yakin serta faham apa yang mereka perbuat akan nampak ganjil dan pincang hasilnya. Sesuatu yang di buat bukan dari hati yang ikhlas, walau pun nampak hebat tetapi semuanya kosong. Tiada nilai di sisi Allah.
Wanita yang pakai tudung selain daripada keinginan untuk menutup aurat, tidak akan dapat berbohong dengan Allah walaupun di di dunia mereka berjaya membohongi mata manusia mengatakan mereka juga sudah menutup aurat. Tetapi di akhirat nanti, niat sebenat dan apa yang ada di dalam hati mereka akan diselongkar dan di dedahkan oleh Allah dipadang Makhsyar di hadapan jutaan umat manusia.
Rasulullah s.a.w pernah ditanya oleh seorang sahabat : " Ya Rasulullah Dengan apakah mencapai keselamatan kelak ?"
Jawab Nabi s.a.w : "Jangan menipu Allah."
Orang itu bertanya lagi : " Bagaimana menipu Allah ?"
Jawab baginda " Iaitu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah, tetapi tidak kerana Allah."
Di samping tiada niat untuk menutup aurat dengan bertudung akan ditolak oleh Allah, wanita yang berniat untuk menutup aurat dengan tudung tetapi tudungnya berfesyen sehingga menarik lelaki memandangnya, atau pun tudung yang dipakainya tidak memenuhi syarat menutup aurat yakni bertudung tetapi masih nampak pangkal leher, bermakna dia belum lagi sempurna menutup aurat, malah semakin berdosa kalau dengan memakai tudung yang berfesyen itu menyebabkan lelaki jatuh hati. Dikala itu tudung bukan menjadi alat untuk menutup aurat, tetapi menjadi alat untuk berhias. Wanita begini bukan mendapat pahala dengan menutup aurat tetapi mendapat dosa.
Bahaya besar kalau beramal bukan kerana ilmu tetapi kerana mengikut masyarakat dan peredaran zaman. Sementara yang mengamalkan syariat kerena pengaruh sekeliling, hanya mampu bertahan atau beramal selagi dia berada di dalam suasana begitu. Tetapi bila dia terkeluar dari kelompok masyarakat, dia sudah tidak mampu bertahan dan turut hanyut dengan masyarakat di sekitarnya. Ujian yang sedikit sahaja mampu menggoyangkan imannya. Oleh itu kalau hendak mendapat keredhaan Allah, maka seseorang itu mestilah berilmu dengan apa yang dilakukannya. Jesteru itu menuntut ilmu adalah perkara yang utama sebagai penyuluh ibadah.
Di samping ada ilmu, amalan yang dilakukan hendaklah diniatkan kerana Allah bukan kerana yang lain dari itu. Kita mesti bina keyakinan di dalam diri kitadan mempunyai kefahaman yang mendalam agar kita tidak mudah tergugat apabila datang ujian, betul di dalam tindakan dan bersabar di dalam apa jua kesusahan.
Nota: Renung-renungkanlah wahai wanita yang berada di luar sana. Jangan memakai tudung hanya ingin mengikut fesyen semata-mata...
Subscribe to:
Posts (Atom)